Apa itu Big Data? Pengertian & Cara Kerja Big Data
Bayangkan ini: Seseorang di Internet menanyakan apakah boleh saya
memata-matai Anda. Dia ingin tahu Anda yang sebenarnya, jenis kelamin,
umur, di mana Anda tinggal, apa yang Anda lakukan, ke mana Anda pergi,
apa yang Anda sukai, apa yang tidak Anda sukai, siapa yang Anda kenal,
siapa relasi Anda, dengan siapa Anda menikah, ke mana Anda pergi
berlibur dan bahkan apa yang Anda makan tadi malam. Dia ingin melihat
semua foto Anda, menyimpan untuk Anda dan bahkan ingin mengetahui siapa
saja mereka. Sebagai gantinya, dia akan memberikan cara yang mudah untuk
berbagi seluruh informasi ini. Anda dapat menentukan jumlah pengguna
yang dapat melihat informasi Anda, dari orang yang Anda pilih hingga
semua orang di Internet. Tapi semua data Anda harus melewati dia
terlebih dahulu. Dia telah menyimpan semuanya, dan menjual sebagian ke
perusahaan-perusahaan yang tidak Anda ketahui dan tidak bisa dicari
tahu. Perusahaan tersebut akan menggunakan data Anda untuk menjual iklan
yang ditujukan untuk Anda, berharap Anda membeli sesuatu. Orang ini
berjanji untuk tidak akan pernah menjual identitas asli atau
memperlihatkan informasi pribadi peting kepada pihak ketiga. Terbaik
dari semuanya, dia berjanji untuk menyediakan program memata-matai ini,
layanan penjualan dan berbagi secara gratis. Dan yang harus Anda
hanyalah mendaftar. Akankah Anda setuju? Jika Anda terhubung dengan
internet saat ini, berarti ada kemungkinan Anda sudah masuk ke dalamnya.
Apa itu Pengelola Data?
Pada 2010 Eric Schmidt, CEO Google, memperlihatkan statistik besar:
Dua hari setiap orang membuat informasi setara dengan yang kita buat
dari awal jaman hingga 2003. Pada 2012, diprediksi dalam sehari ada 294
milyar email di kirim; 2 juta blog ditulis; 864.000 jam video di upload
ke Youtube. Cisco memprediksi di tahun 2013 jumlah lalu lintas data di
internet akan mencapai 667 exabyte (exabyte sama dengan 1 milyar
gigabyte) Peningkatan besar konten dari pengguna memberikan arti baru
dari kata ‘data besar’ istilah yang mengacu pada sekumpulan data yang
besar dan kompleks. Mengelola data yang besar sulit. Pada akhir tahun
2000, Yahoo menjadi pelopor dengan mengembangkan Hadoop, sebuah aplkasi
open-source (terinspirasi oleh apa yang dihasilkan Google) yang dapat
mengatasi dan menganalisa data dalam jumlah besar. Hadoop, dinamai
seperti gajah pada buku Dr. Seuss’ Horton Hears a Who, mendistribusikan
tugas ke beberapa kelompok, membagi pekerjaan menjadi fragmen kecil,
sehingga setiap bagian dapat dikerjakan oleh setiap node di dalam
kelompok. Tidak seperti aplikasi database lainnya yang informasinya
tertata rapi, Hadoop membagi data mentah menjadi kelompok, yang bisa
Anda analisa saat diperlukan. Atribut ini sangat cocok untuk menangani
data yang besar dan tidak rapi yang banyak di-upload ke Internet. Saat
ini, Hadoop tidak hanya dimaanfaatkan Yahoo, tapi Twitter, eBay dan
situs yang memuat profi lainnya, memberikan mereka kemampuan untuk
mencari jarum dalam jerami digital.
Pengelola Data Mengintai Anda
Faceboook mungkin bekerja dengan kelompok Hadoop terbesar di dunia,
dengan jumlah lebih dari 100 petabyte atau 100 juta gigabyte data. Dia
menganalisa sekitar 1 milyar anggota – Anda, saya, dan sepertujuh
populasi dunia – dan terus bertambah secara tetap. Setiap hari, ratarata
300 juta foto di-upload ke Facebook, 2,7 milyar ‘like’ dibuat, 70.000
pertanyaan dijawab dan lebih dari 500 terabyte data bertambah. Meski
Facebook dikatakan layanan gratis untuk anggotanya, menyimpan data
tidaklah gratis, dan sebenarnya bukanlah layanan yang benar-benar
gratis. Jadi apa yang Facebook lakukan pada data yang besar ini agar
server-nya tetap berjalan? Mereka menjual iklan berdasarkan data yang
Anda bagi. Facebook memanfaatkan data pribadi Anda agar para pemasar
dapat menawarkan iklan pada Anda, dengan harapan Anda tertarik untuk
mengkliknya. Keuntungan iklan ini dapat mencapai US$ 3,15 milyar pada
2011 dan menyumbang 85% dari pendapatan total jaring sosial. Pengiklan
membagi Anda berdasarkan umur, gender, di mana Anda tinggal, dan apa
yang Anda minati, dan informasi pribadi yang Anda berikan pada Facebook
dan halaman yang Anda sukai (Facebook menyebutnya penawaran iklan pada
demograf tertentu untuk iklan tanpa akses ke data spesifi pengguna).
Facebook Exchange, layanan penawaran iklan realtime Facebook, melacak
riwayat browsing pengguna yang mana dapat digunakan partner-nya memilih
pengguna dengan spesifi. Jika Anda bukan pengguna Facebook dan Anda
merasa lebih baik sekarang karena tidak menjadi produk data, mungkin
Anda akan mempertahankan itu. Jika Anda berada di Internet, ada
kemungkinan besar data Anda telah dikumpulkan, dianalisa dan dijual.
Jika Anda pernah mencari suatu produk secara online, katakanlah iPhone,
dan lalu Anda selalu melihat iklan online tentang aksesoris iPhone
sepanjang hari, itu tandanya bahwa riwayat pencarian Anda telah
dikumpulkan oleh sebuah situs, dikirimkan ke agensi iklan, dianalisa dan
dijual untuk tujuan pemasaran. Wall Street Journal menemukan bahwa
perusahaan tersebut juga melacak pengguna smartphone melalui aplikasi –
beberapa aplikasi mengumpulkan informasi seperti lokasi, dan detil
pribadi seperti umur dan jenis kelamin. Data pribadi ini diurutkan pada
kategori kunci; aplikasi perusahaan exchange lalu mencocokan jaringan
iklan dengan aplikasi pencari pengiklan menggunakan data ini. jika Anda
pernah bertanya-tanya bagaimana sebuah aplkasi tau untuk menampilkan
iklan di negara mana Anda berada, inilah caranya.
Pengelola Data & Saat Ini
Jika Anda menggunakan Google Search, Gmail, Youtube atau layanan
google lainnya, data dan kebiasaan Anda telah tercatat dan disusun ulang
untuk pengiklan. Kebijakan terakhir Google yang mengintegrasi data Anda
di seluruh produknya menjadikan mereka bisa mengirim email di Gmail
tentang vitamin dan akan melihat iklannya di Youtube (Anda tahu bahwa
Google secara otomatis memindai email Anda untuk digunakan sebagai
target iklan mereka, benar?) Ketika data bisa diambil dan digunakan
untuk iklan maka potensi untuk penggunaan di luar itu juga makin besar.
Diperkenalkan pada pertengahan 2012, Google Now berpotensi menjadi
proyek paling ambisius saat itu. Google Now adalah layanan yang bekerja
di belakang layar untuk memberi informasi yang mungkin dibutuhkan bahkan
sebelum Anda menanyakannya. Contohnya, mungkin Anda mendarat di sebuah
kota baru dan Google Now di smartphone Android Anda secara otomatis
mengirimkan Anda alamat sebuah hotel, arah dan waktu tempuh. Kemampuan
memprediksi Google Now hanya mungkin terjadi karena besarnya jumlah data
yang Google tahu tentang Anda, melalui smartphone Android dan layanan
yang Anda gunakan. Inilah keunggulan Pengelola Data – semakin banyak
mereka tahu tentang Anda, mereka semakin mampu memberikan informasi yang
Anda butuhkan, kapanpun dan di manapun Anda perlukan.
Masa Depan Pengelola Data
Kolektor data, seperti Facebook dan Google, mendapatkan uang mereka
dari mengambil dan menganalisa data pribadi Anda untuk pemasar untuk
menawarkan iklan pada Anda. Ini adalah layanan yang membuat banyak hal
yang nyaman dalam kehidupan digital kita, dan menjual iklan agar mereka
mampu bertahan dan server tetap berjalan. Di saat yang sama, biaya untuk
ini semua adalah kita menyerahkan semua tentang data pribadi kita. Ini
lebih mudah daripada berbagi kehidupan dengan sejumlah orang di seluruh
ruang dan waktu. Tapi saat Anda menyukai sesuatu di Facebook atau
melakukan pencarian di Google, akan menambahkan sedikit informasi
tentang Anda kepada perusahaan. Data pribadi dan kebiasaan telah
dikumpulkan dan dipelajari. Agar adil, kebanyakan perusahaan tidak
mencantumkan nama Anda. Tapi halaman yang digunakan memang asli milik
Anda dan avatar Anda akan disamarkan. Meski Facebook berkata tidak
menjual data tentang pengguna individu, Facebook tahu banyak tentang
Anda berkat adanya nama asli pengguna, seperti yang dilakukan Google
pada jejaring sosial mereka, Google+.
Pada awal artikel ini, kami menanyakan jika Anda rela membiarkan
seseorang memata-matai Anda. Cara termudah untuk menghindari pencurian
data oleh Facebook adalah tidak menggunakannya. Dan Anda dapat
menghalangi Google agar tidak mengambil juga dengan cara tidak melakukan
login. Data bagai pedang bermata dua. Penggunaannya dapat mempengaruhi
masyarakat luas, dengan potensi dapat memprediksi situasi, menilai data
untuk menemukan tren dan meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana
dunia bekerja. Hal ini dapat menemukan koneksi dan membedakan jarum dari
tumpukan jerami. Tapi juga dapat digunakan untuk mengambil dan
mengungkapkan hal-hal tentang Anda yang lebih suka Anda rahasiakan
Manajemen Informatika Politeknik Negeri Lampung